OVO | Cerdas Finansial – Investasi reksadana memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah jenis reksadana pendapatan tetap.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih perbedaannya dengan jenis reksadana yang lain?
Perbedaan jenis reksadana terletak pada alokasi investasinya. Pada reksadana pendapatan tetap, hampir 80% investasinya dialokasikan pada instrumen yang bisa memberikan pendapatan tetap seperti surat utang atau obligasi dan sukuk dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Melansir dari laman Kontan, reksadana pendapatan tetap disebut sebagai jenis reksadana yang kinerjanya paling baik di bulan Agustus 2021 dengan kenaikan hingga 2,79% pada indeks Infovesta 90 Fixed Income Fund Index.
Baca Juga: OVO Invest – Keuntungan dan Cara Daftarnya
Investasi reksadana jenis ini cocok dipilih untuk kamu yang ingin cari aman tetapi potensi return yang didapatkan lumayan dengan jangka waktu 1-3 tahun.
Apabila kamu adalah investor pemula yang ingin mencoba berinvestasi reksadana, sebaiknya pahami juga terkait reksadana pendapatan tetap, manfaat hingga risikonya berikut ini.
Kelebihan reksadana pendapatan tetap
Berikut ini beberapa keuntungan apabila kamu memilih reksadana pendapatan tetap.
1. Modal kecil
Untuk kamu yang belum memiliki modal besar, tak usah berkecil hati. Sebab, investasi reksadana pendapatan tetap bisa kok dilakukan dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Reksadana dan Saham?
Jadi, kamu bisa berinvestasi setiap hari dengan menyisihkan uang Rp10 ribu atau semampu kamu. Semakin sering berinvestasi, maka peluang mendapatkan keuntungannya pun tinggi.
2. Cocok untuk kamu yang cari aman
Untuk pemula, tentunya mencari investasi yang minim risiko. Kamu bisa memilih investasi reksadana yang cukup aman. Selain itu, potensi returnnya pun cukup lumayan, loh!
Baca Juga: Apa Itu Reksadana Syariah dan Keuntungannya
Saat kondisi ekonomi masih belum stabil karena pandemi, kamu bisa memilih reksadana jenis ini untuk memaksimalkan keuntunganmu.
3. Keuntungan bisa jadi lebih besar dari deposito
Investasi deposito juga menjadi salah satu jenis investasi yang sama-sama aman. Namun, dari segi keuntungan, reksadana imbal hasilnya lebih tinggi bisa mencapai 8% per tahunnya.
Baca Juga: Apa Itu Reksadana, Keuntungan, dan Risiko
Imbal hasil pada deposito hanya sekitar 4% per tahun dan itu pun akan dikenai potongan pajak, sehingga keuntungannya belum terlalu maksimal.
Sedangkan reksadana bukanlah sebuah objek pajak jadi tidak ada potongan.
4. Dikelola oleh manajer investasi berpengalaman
Saat berinvestasi reksadana pendapatan tetap, kamu pun tak perlu pusing-pusing lagi memikirkan strategi agar bisa untung karena semua pengelolaan investasi sudah dikerjakan oleh manajer investasi yang kompeten dan berpengalaman.
Baca Juga: Tips Investasi Reksadana untuk Pemula
Kamu tinggal duduk manis saja sambil memantau perkembangan investasimu.
Risiko reksadana pendapatan tetap
Meskipun reksadana pendapatan tetap dinilai sebagai investasi yang minim risiko, bukan berarti tidak ada risiko sama sekali.
Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Modal Kecil
Investasi reksadana pendapatan tetap juga memiliki risiko yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sebaiknya kamu memahaminya terlebih dahulu, ya.
1. Risiko nilai unit penyertaan turun
Risiko ini bisa saja terjadi apabila harga surat utang saat itu sedang turun.
2. Risiko likuiditas
Kondisi ini terjadi apabila Manajer Investasi kesulitan mengembalikan uang yang diinvestasikan oleh investor ketika para investor ingin mencairkannya. Hal ini bisa saja terjadi karena berbagai faktor.
3. Tidak dijamin LPS
Berbeda dengan deposito yang mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), reksadana tidak ada penjamin yang pasti.
Baca Juga: Jenis-Jenis Reksadana dan Keuntungannya
Sehingga apabila terjadi masalah atau kerugian, maka ditanggung oleh masing-masing investor.
Reksadana bisa jadi pilihan investasi di masa pandemi
Setelah melalui masa pandemi hampir dua tahun, kini keadaan perekonomian mulai kembali, dilihat dari aktivitas perkantoran yang sudah mulai berjalan normal.
Oleh sebab itu, saatnya mulai berbenah memperbaiki lagi kondisi finansial yang sempat berantakan karena pandemi. Caranya yakni dengan mulai berinvestasi.
Baca Juga: Apa Itu Investasi, Jenis, dan Manfaatnya
Untuk saat ini, sebaiknya kita berinvestasi yang aman-aman saja dulu seperti reksadana.
Kamu bisa menyisihkan 20% dari gaji bulanan untuk berinvestasi reksadana. Apabila uang yang kamu investasikan adalah Rp1 juta per bulan dengan potensi return 7%, maka selama dua tahun kamu akan mendapatkan sekitar Rp25.680.000.
Apabila tertarik, kamu bisa mulai berinvestasi reksadana dengan aman di OVO | Invest. Salah satu produk investasi yang terdapat di OVO | Invest yang bisa dipilih adalah reksadana pendapatan tetap dari Bahana MES Syariah Fund Kelas O.
Baca Juga: Keuntungan Reksadana dan Perhitungannya
Produk reksadana tersebut bisa kamu beli menggunakan OVO Cash mulai dari Rp10 ribu saja dengan imbal hasil mulai dari 6,7 persen per tahun!
Investasi ini juga aman karena sudah diawasi oleh OJK dan sudah bekerjasama dengan Bareksa. Sehingga kamu tak perlu khawatir.
Untuk informasi lebih lengkap terkait reksadana pendapatan tetap, yuk cari tahu di sini!
Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial
< Tips Membeli Cincin Tunangan Harga Murah
< 10 Cara Mendapatkan Uang dari Internet
< 5 Alasan Kamu Wajib Liburan ke Maldives
< 10 Ide Usaha Rumahan di Masa Pandemi
< Jenis Investasi yang Tepat untuk Pemula
< Tips Aman Investasi Online untuk Pemula
< 5 Tas Branded Harga di Bawah Rp10 Juta