OVO | Cerdas Finansial – Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih. Hal ini lantaran ada banyak keuntungan reksadana, salah duanya adalah reksadana merupakan investasi yang aman, minim risiko, dan return-nya pun cukup kompetitif.
Selain itu, investasi reksadana memiliki banyak jenis yang bisa kamu pilih sesuai dengan profil risiko. Sebagai pemula, kamu bisa memilih jenis reksadana pasar uang karena risikonya cukup rendah.
Apabila tertarik berinvestasi reksadana, kamu bisa berinvestasi di OVO | Invest dengan pilihan reksadana sesuai dengan profil risiko.
Kamu bisa berinvestasi dengan OVO Cash mulai dari Rp10.000. Selain itu, investasi di OVO | Invest pun tidak dikenakan biaya admin.
Baca Juga: OVO Invest – Keuntungan dan Cara Daftarnya
OVO sendiri sudah bekerjasama dengan Bareksa, sehingga kamu tak perlu khawatir karena aman dan investasimu akan dikelola dengan baik. Selain itu, OVO | Invest juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berikut ini beberapa keuntungan apabila kamu berinvestasi di reksadana. Cek juga cara menghitung keuntungan reksadana per bulannya.
Keuntungan reksadana
Berikut ini beberapa keuntungan berinvestasi reksadana dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Modal terjangkau
Keuntungan reksadana yang membuat instrumen ini sering dipilih adalah modalnya yang cukup terjangkau. Apabila investasi lain membutuhkan modal yang cukup besar, investasi reksadana bisa dimulai dengan modal Rp10.000.
Kenapa bisa murah? Karena investasi reksadana sifatnya menghimpun modal secara kolektif. Sehingga hal ini mampu menurunkan biaya transaksi lainnya dan memaksimalkan keuntungan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Reksadana dan Keuntungannya
Jadi, investasi reksadana bisa dilakukan oleh semua elemen, tidak hanya ditujukan untuk seseorang yang kaya raya.
Diatur oleh manajer investasi yang profesional
Ketika kamu berinvestasi reksadana, kamu tidak perlu pusing memikirkan strategi agar bisa mendapatkan keuntungan.
Kamu tinggal duduk manis saja karena pengelolaan investasimu akan dijalankan oleh manajer investasi yang berpengalaman dan juga profesional.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Reksadana dan Saham?
Walaupun sudah dikerjakan oleh ahlinya, sebaiknya kamu tetap memantau investasimu untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan.
Sifat likuiditas tinggi
Salah satu keuntungan reksadana lainnya adalah sifatnya yang mudah dicairkan apabila sedang membutuhkan dana cepat.
Kamu bisa menjual produk reksadana kapan saja tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo dan tidak ada pinalti.
Adanya diversifikasi investasi
Keuntungan memiliki reksadana adalah kamu bisa menempatkan investasimu di berbagai sektor keuangan.
Misalnya, manajer investasi akan menempatkan modal di perusahaan agrikultur dan perusahaan makanan. Dengan cara ini, akan meminimalkan risiko kerugian.
Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Modal Kecil
Jadi, saat saham di perusahaan agrikultur anjlok, kamu tetap dapat keuntungan karena saham di perusahaan makanan sedang naik.
Aman
Reksadana juga termasuk investasi yang aman dan minim risiko, sehingga risiko kerugian tidak banyak.
Pastikan kamu memilih manajer investasi yang terpercaya dan sudah terdaftar di OJK, ya! Hindari berinvestasi pada manajer investasi abal-abal yang menjanjikan keuntungan besar dan tidak realistis.
Bisa dilakukan secara online
Investasi reksadana juga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja secara online dengan mudah. Apalagi sudah banyak platform investasi seperti OVO | Invest yang memudahkan investasimu.
Simulasi perhitungan keuntungan reksadana per bulan
Sebelum menghitung perkiraan keuntungan yang didapat dengan investasi reksadana, kamu wajib mengetahui beberapa istilah dalam investasi reksadana, yakni:
- Modal awal: modal pertama kamu membeli reksadana
- NAB atau nilai aktiva bersih: nilai bersih keuntungan reksadana dan tidak terkena biaya pajak.
Keuntungan yang didapat juga tidak selalu sama, bergantung pada modal awal yang kamu berikan, jenis reksadana, hingga jenis efek yang dipilih oleh manajer investasi.
Baca Juga: Apa Itu Investasi, Jenis, dan Manfaatnya
Sebagai contoh, Novi membeli reksadana dengan modal awal Rp100.000. Saat awal membeli, yakni tepatnya tanggal 1 Agustus 2021 nilai aktiva bersihnya adalah 1.000 per unit. Di bulan berikutnya, tepatnya 1 September 2021, nilai aktiva bersih naik menjadi 1.100 per unit.
Jadi, keuntungan Novi adalah sebagai berikut ini:
Hitung unit pertama yang didapatkan Novi, yakni Rp100.000 / Rp1.000 per unit = 100 unit.
Kedua, mengalikan jumlah unit dengan nilai aktiva pada bulan berikutnya, yakni 100 unit x Rp1.100 per unit = Rp110.000
Maka, keuntungan yang diperoleh oleh Novi, yakni Rp110.000 – Rp100.000 = Rp10.000 per bulannya dan persentase keuntungan mencapai 10% per bulan.
Dengan OVO | Invest, kamu tak perlu repot menghitung manual keuntungan reksadana yang didapatkan. Kamu bisa langsung mengetahui berapa keuntungan per bulan yang didapatkan, karena transaksi dan keuntungannya bisa kamu pantau secara realtime.
Kapan waktu terbaik investasi reksadana?
Untuk mendapatkan keuntungan sesuai yang kamu rencanakan, kamu juga wajib mengetahui waktu terbaik untuk investasi reksadana.
Umumnya, jangka waktu yang dibutuhkan beragam, bergantung pada jenis reksadana yang kamu pilih.
Baca Juga: Apa Itu Reksadana Syariah dan Keuntungannya
Apabila kamu ingin berinvestasi jangka pendek, dengan waktu kurang dari satu tahun, kamu bisa memilih reksadana pasar uang. Sementara itu, jika kamu ingin berinvestasi dalam jangka 1-3 tahun, kamu bisa memilih jenis reksadana pendapatan tetap.
Lalu, apabila kamu ingin berinvestasi jangka panjang dalam waktu 3-5 tahun atau lebih, kamu bisa memilih reksadana campuran atau reksadana saham.
Semakin banyak waktunya, maka semakin tinggi peluang mendapat keuntungan yang besar, namun risikonya juga akan lebih tinggi.
Jadi, pastikan kamu berinvestasi sesuai dengan profil risikomu, ya. Terkait investasi reksadana, kamu bisa cari tahu informasi lengkapnya di sini.
Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial
< Cara Mengatur Keuangan Setelah Gajian
< Tips Raih Bebas Finansial dalam 5 Tahun
< Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Reksadana?
< 10 Ide Usaha Rumahan di Masa Pandemi