Judi online (judol), yang populer dan mudah diakses, menimbulkan banyak dampak negatif dan menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Kerugian dari judi online:
- Kecanduan: algoritma judol memicu rasa senang, membuat orang sulit berhenti.
- Kebangkrutan: seringkali orang terjebak dalam siklus taruhan dan utang yang bisa membawa ke kebangkrutan.
- Kejahatan siber: situs judol mudah diserang penipu/peretas, meningkatkan risiko kehilangan dana dan data pribadi.
- Kesehatan mental: kegagalan dan kecanduan dalam judol bisa memicu stres, depresi, dan kecemasan.
- Keretakan hubungan: kecanduan judol dapat merusak hubungan dengan keluarga dan teman.
- Ancaman hukum: di banyak negara, termasuk Indonesia, judol ilegal dan bisa mendapat sanksi hukum.
Algoritma judi online memicu pelepasan dopamin (zat yang membuat kita merasa senang) di otak kita. Ada beberapa metode algoritma yang digunakan:
- Kita dibuat sering menang sedikit-sedikit, bukan menang besar.
- Kita diberi variasi dan ketidakpastian permainan, agar penasaran dan merasa seperti punya kendali.
- Kita diberi bonus dan hadiah agar terus bermain lebih lama.
- Kita difasilitasi untuk berinteraksi sosial, seperti ada obrolan atau papan peringkat.
Kombinasi semua ini menciptakan sebuah pengalaman yang membuat candu terus bermain, meski mungkin kehilangan uang.
Judol dirancang untuk menguntungkan para bandar dan penyelenggaranya, bukan dan tidak pernah untuk kita.