OVO | Cerdas Finansial – Sejak kecil, sebagian dari kita sudah diajarkan oleh orang tua untuk menabung. Namun, sering menajdi pertanyaan mengenai perbedaan menabung dan investasi. Benarkah hanya dengan menabung kita bisa menjadi lebih kaya?
Apa Itu Menabung?
Menabung adalah menyimpan uang untuk kebutuhan nanti di masa depan, dengan wadah bisa di celengan atau di rekening bank. Namun, menabung tidak selamanya membuat kita kaya karena ada faktor inflasi yang membayangi.
Inflasi adalah peningkatan harga barang-barang dalam periode tertentu, sehingga nilai uang pun tergerus. Misalnya, 10 tahun yang lalu dengan uang Rp100.000 kita bisa membayar makanan untuk dua orang di restoran, sekarang angka segitu hanya bisa untuk satu orang.
Kalau 10 tahun lalu kita menabung Rp100.000, kini uang kita tetap Rp100.000. Tetapi, karena inflasi, kemampuan nilai uang kita untuk membeli barang jadi berkurang. Itulah jahatnya inflasi.
Apa Itu Investasi?
Untuk mengalahkan inflasi, kita bisa melakukan investasi. Investasi adalah menaruh sejumlah uang atau modal dalam aset investasi, contohnya di reksadana. Investasi bisa dimulai dengan modal terjangkau, hanya Rp10.000 dan mudah dengan fitur Invest di aplikasi OVO.
Fitur OVO | Invest merupakan kolaborasi OVO dengan Bareksa sebagai APERD yang menyediakan reksadana pasar uang Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI), yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi daripada inflasi saat ini.
Potensi imbal hasil reksadana pasar uang ini sudah bersih, karena tidak dikenakan pajak lagi dan tidak ada biaya administrasi bulanan. Berbeda dengan tabungan bank yang terkena pajak bunga 20 persen dan ada biaya admin sekitar Rp10.000 per bulan.
Untuk membandingkannya, mari kita gunakan simulasi dengan modal awal Rp1 juta di reksadana dan di tabungan bank. Kemudian, kita menyimpannya selama satu tahun dengan potensi 2 persen di reksadana dan 2 persen untuk bunga bank per tahun.
Simulasi Perbedaan Menabung dan Investasi
Reksadana | Tabungan Bank | |
Modal awal | 1.000.000 | 1.000.000 |
Potensi imbal hasil | 20.000 | 20.000 |
Pajak | 0 | 4.000 |
Admin bulanan x 12 | 0 | 120.000 |
Hasil akhir | 1.020.000 | 896.000 |
Imbal hasil | 20.000 | -104.000 |
Hasilnya, seperti terlihat di dalam tabel, investasi reksadana bisa memberikan hasil akhir Rp1.020.000 atau tumbuh Rp20.000. Sementara itu, di tabungan bank, nilai uang kita jadi tinggal Rp896.000, atau berkurang Rp104.000.
Selain itu, investasi reksadana melalui OVO | Invest juga punya keunggulan pencairan cepat ke OVO Cash. Dana ini bisa langsung kita gunakan untuk pembayaran atau belanja di aplikasi OVO.
Kesimpulannya, investasi di reksadana memiliki keunggulan yang berpotensi mengalahkan inflasi. Reksadana juga merupakan investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perlu dicatat, investasi reksadana mengandung risiko dan simulasi yang digunakan dengan data masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Baca dulu informasi reksadana (prospektus dan fund fact sheet) sebelum mulai investasi ya.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang produk OVO I Invest dengan klik di sini.
Dikutip dari Bareksa.
DISCLAIMER
Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial
< Apa Itu Investasi Reksadana?
< Biaya Nikah Sederhana, Ini Cara Siapkannya!
< Investasi Saham Pemula, Minat Beli?
< Fresh Graduate, Ini Tips Investasi Untuk Pemula