Pernahkah kamu ditawari produk asuransi, baik oleh seorang agen asuransi ataupun melalui marketing yang langsung menghubungi kamu melalui telepon? Mungkin cukup banyak di antara kamu yang merasa risih, seolah-olah seperti masuk dalam sebuah jebakan yang akan terus dikejar oleh pihak asuransi. Sebenarnya perlu nggak sih asuransi, khususnya buat kamu yang masih berusia muda dan sehat?
Dalam perencanaan keuangan, ada 4 pilar utama yang harus dipersiapkan yaitu cash flow planning, risk planning, investment planning serta pension & estate planning. Coba kamu perhatikan, adakah asuransi di 4 pilar tersebut? Jawabannya ada, yaitu di pilar kedua tentang risk planning.
Risk planning memang tidak menyebutkan kata asuransi secara langsung. Kenapa? Karena yang namanya risk atau risiko itu bisa dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu low impact risk atau risiko yang berdampak kecil dan high impact risk atau risiko yang berdampak besar. Untuk low impact risk dalam perencanaan keuangan umumnya cukup di-cover oleh dana darurat saja.
Sedangkan high impact risk seperti risiko sakit berat, kecelakaan, cacat permanen ataupun kematian sebaiknya dialihkan kepada pihak ketiga yang dikenal dengan istilah asuransi. Kenapa perlu dialihkan? Karena jika ini terjadi bisa memakan biaya yang sangat besar; bahkan, tidak sedikit keluarga yang akhirnya bangkrut karena harus menanggung biaya pengobatan yang sangat besar.
Nah, apakah kamu bisa menghindar dari high impact risk ini? Sulit, karena risiko tersebut bisa datang kapan saja dan tanpa mengenal usia. Kita sering mendengar kabar dari orang yang masih muda dan terlihat segar, tetapi kena serangan jantung. Hal ini berlaku terutama buat kamu yang setiap hari berkendara di jalanan karena risiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. So, jangan pernah mengecilkan pentingnya asuransi dalam kehidupanmu meski usia kamu masih muda dan memiliki kondisi sehat.
Meskipun penting, tapi jangan sampai kamu asal beli asuransi. Kamu perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan dan lifestyle kamu. Semakin banyak asuransi yang kamu beli dan manfaat yang kamu dapatkan, tentu akan berdampak pada premi yang harus kamu bayar. Ingat, premi ini masuk dalam kategori pengeluaran dalam cashflow kamu. Jangan sampai asuransi malah membebani cashflow kamu setiap bulannya.
Lalu, kalau mau beli asuransi sebaiknya yang mana ya? Kami akan bahas di artikel selanjutnya, stay tuned!