Malas Berinvestasi Sekarang, Menyesal di Kemudian Hari
Oleh: Edwin Santoso

Pernah nggak sih kamu mendengar ungkapan ‘bersakit-sakit terlebih dahulu, bersenang-senang kemudian?’

Nah, makna dari ungkapan ini sangat menggambarkan pentingnya berinvestasi; kalau kamu malas berinvestasi sejak dini, bisa-bisa kamu tidak memiliki persiapan finansial untuk hari tua nanti. Nggak mau kan?

Mungkin masih banyak dari kamu yang nggak familiar dengan istilah investasi. Investasi bisa diartikan sebagai penanaman modal di suatu aset dengan harapan bahwa di masa depan, aset tersebut akan menghasilkan keuntungan atau mengalami peningkatan nilai sehingga memberikan keuntungan bagi si penanam investasi.

Lantas, kenapa sih harus berinvestasi? Ini nih 3 alasan utamanya:

  • Mengurangi dampak Inflasi

    Gampangnya, nilai dari uang yang kamu miliki akan mengalami penurunan setiap tahunnya akibat peningkatan harga barang atau kerap disebut sebagai inflasi. Nah, investasi dapat berfungsi untuk meminimalisasi atau bahkan menghilangkan dampak dari inflasi.

  • Sumber Penghasilan di Masa Tua

    Tidak semua dari kita bisa bekerja selamanya, terlebih ketika tubuh kita sudah nggak produktif kerja lagi. Nah, jika kamu berinvestasi dengan benar, niscaya hasilnya nanti bisa menggantikan penghasilan (income) kamu di masa tua.

  • Membangun Kekayaan

    Pernah dengar nama Warren Buffett? Beliau adalah orang yang kaya hanya dari berinvestasi. Jika kamu ingin membangun kekayaan yang signifikan layaknya Om Buffett ini, maka kamu harus berinvestasi dengan benar.

Omong-omong tentang investasi, berdasarkan pengelolaannya investasi dapat dikategorikan menjadi dua bagian:

Investasi langsung

Investasi langsung dapat didefinisikan sebagai investasi pada suatu aset baik keuangan maupun non-keuangan tanpa intervensi pihak ketiga dalam pengelolaannya. Contohnya, apabila kamu membeli emas batangan, investasi saham, atau menaruh deposito di suatu bank, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai investasi langsung.

Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung dapat didefinisikan sebagai investasi pada suatu aset melalui pihak ketiga yang mengelola aset investasi tersebut. Contohnya adalah investasi pada reksa dana atau REIT (Real Estate Investment Trust) dalam kasus properti.

Kira-kira, mana yang lebih cocok untuk kamu, investasi langsung atau investasi tidak langsung? Coba kamu cek dengan menjawab pertanyaan dalam ilustrasi di bawah ini.

Jika kamu menjawab ‘ya’ untuk sebagian besar pertanyaan di atas, maka jenis investasi langsung mungkin lebih sesuai untuk kamu. Namun apabila kamu menjawab ‘tidak’ untuk sebagian besar pertanyaan di atas, maka kamu mungkin lebih cocok memiliki investasi tidak langsung.

Apa pun itu, investasi merupakan sesuatu yang tidak boleh diremehkan. Ingat, kalau kamu tidak mau susah di masa tua, maka kamu harus berinvestasi mulai dari sekarang. Bagaimanapun juga, sekarang adalah saat yang paling tepat untuk berinvestasi, bukan menunggu besok ataupun minggu depan 😊